Rabu, 07 Januari 2009

HASIL WAWAN CARA PRM


Bagaimanakah sejarah keberadaan Muhammadiyah di daerah setempat?


Keberadaan Muhammadiyah secara structural di daerah setempat dimulai dengan didirikannya ranting Muhammadiyah Sanepo. Berdirinya Ranting Muhammadiyah tersebut diprakarsai oleh pimpinan cabang Muhammadiyah yang menunjuk Bapak Machfuldz sebagai ketua ranting Muhammadiyah. Bapak Machfuldz yang berasal dari keluarga NU menerima jabatan tersebut sampai saat ini. Dan sejak saat itu telah resmi keberadaan Muhammadiyah secara structural di Sanepo Kutoarjo.Dimulai dengan berdirinya sebuah mushola pribadi yang digunakan untuk kepentingan dakwah Muhammadiyah, maka kantor Pimpinan Ranting Muhammadiyah saat ini berada di kompleks mushola tersebut. Mushola tersebut didirikan di atas tanah warisan yang kemudian secara bersama-sama dengan ahli waris yang lain mendirikan mushola.


Bagaimanakah struktur organisasi Muhammadiyah di daerah setempat?

Berikut adalah susunan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sanepo, Kelurahan Kutoarjo, Kecamatan Kutoarjo berdasarkan surat keputusan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Kutoarjo:


Ketua : Machfuldz
Sekretaris : Sarhudi M.Ra’is
Bendahara : Supardi.A
Bagian Tabligh : Wahdan
Bagian Pendidikan : M.Hadi Prayitno
Bagian Pembinaan Kesehatan : Risyanto
Bagian Pemberdayaan Kesejahteraan Masyarakat : Dadang Surono
Bagian Ekonomi : Supardi.B


Ditetapkan di PurworejoPada tanggal 23 Jumadil Ula 1428 H9 Juni 2007 MOleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Kutoarjo
Ketua : Arwan Majid ,S Pd.
NBM : 589304
Sekretaris : Maniso S. Pd.
NBM : 880627



Apa saja kekuatan dan kelemahan dakwah Muhammadiyah di daerah setempat?


Kekuatan


  1. Memiliki sumber dana yang cukup untuk mengadakan berbagai kegiatan dakwah

  2. Memiliki tempat/kantor yang sudah menetap

  3. Memiliki tempat/kantor yang mudah di jangkau, yaitu tempat/kantor yang berada tepat di pinggir jalan Kutoarjo-Kebumen

  4. Memiliki struktur organisasi yang jelas

Kelemahan


  1. Sulit untuk melakukan regenerasi kepengurusan terbukti dengan dijabatnya kepengurusan selama beberapa periode.

  2. Jarang mengadakan kegiatan pengajian dikarenakan letaknya yang berdekatan dengan mushola warga yang tepat berada di belakang kantor ranting Muhammadiyah dan berdekatan dengan mesjid Al-Ikhzar alun-alun Kutoarjo. Untuk menghindari perpecahan, maka mushola Ranting Muhammadiyah tidak mengadakan kegiatan sholat Jumat dan tidak mengadakan kegiatan pengajian secara rutin karena kegiatan pengajian secara rutin telah diadakan di mushola warga.


Bagaimanakah keberlanjutan dakwah Muhammadiyah di daerah setempat?

Pengurus Ranting Muhammadiyah Sanepo Kutoarjo mulai menyusun kembali kegiatan – kegiatan yang mengandung unsur dakwah. Kegiatan pengajian akan disusun agar tidak bertabrakan dengan agenda pengajian mushola warga. Pengajian di mushola warga diadakan setiap satu minggu sekali kemudian kegiatan pengajian di PRM direncanakan akan diadakan satu bulan sekali.Sesuai dengan bidang dakwah Muhammadiyah yang lebih memfokuskan pada 3 bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, dan sosial maka Pimpinan Ranting Muhammadiyah melakukan dakwah pada 3 bidang tersebut.Di bidang pendidikan, dengan koordinator Bapak Hadi Prayitno. Di dalam mushola PRM Sanepo Kutoarjo juga dilengkapi dengan perpustakaan mini yang dipenuhi dengan buku-buku pengetahuan tentang Islam yang dapat dibaca oleh pengunjung mushola.Di bidang kesehatan, dengan koordiantor Bapak Risyanto.Di bidang sosial, dengan coordinator Bapak Dadang Surono yang menjabat bagian Pemberdayaan Kesejahteraan Masyarakat. Kantor PRM di Sanepo menggerakkan kegiatan amal usaha Muhammadiyah, yaitu dengan menyewakan sebagian bangunan sebagai kantor notaris dan warung internet. Dari sana diharapkan dapat membantu kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitar kantor PRM Sanepo Kutoarjo.

Tidak ada komentar: