Kamis, 16 Oktober 2008

Al Qur'an dan IPTEK






Sebagian orang yang rendah pengetahuan ke-Islamannya beranggapan bahwa Al Qur’an
adalah sekedar kumpulan cerita-cerita kuno yang tidak mempunyai manfaat yang
segnifikan terhadap kehidupan modern, apalagi jika dikorelasikan dengan iptek saat ini.
Al Quran menurut mereka cukuplah dibaca untuk sekedar mendapat pahala bacaanya,
tidak untuk di gali kandungan ilmu di dalamnya. Apalagi untuk dapat menjawab
permasalahan-permasalahan dunia modern dan diterapkan dalam segala aspek kehidupan,
hal itu adalah sesuatu yang nonsense.
Anggapan-aanggapan di atas merupakan indikasi bahwa orang tersebut tidak mau
berusaha untuk membuka Al Qur’an dan menganalisis kandungan ayat-ayatnya. Oleh
karenanya, anggapan tersebut sangat keliru dan bertolak belakang dengan semangat Al
Qur’an itu sendiri.

Bukti-bukti di bawah ini menunjukan yang sebaliknya :

 Bahwa wahyu yang pertama diturunkan Allah SWT kepada nabi-Nya Muhammad
SAW adalah perintah untuk membaca atau belajar (Q.S 96 : 1-5) dan
menggunakan akal, bukan perintah untuk shalat, puasa atau zikrullah. Demikian
tinggi hikmah turunnya ayat ini, menunjukan perhatian Islam yang yang besar
terhadap ilmu pengetahuan.

 Bahwa allah SWT mengangkat manusia (Adam as) sebagi khalifah-Nya di muka
bumi dan bukan para malaikat-Nya sebab adanya ilmu pengetahuan (Q.S 2 : 21-
22). Dengan kelebihan ilmu penegtahuan itu, Allah SWT memuliakan Adam as
sehinga memerintahkan para malaikat-Nya untuk bersujud kepada Adam as.

 Manusia yang memiliki derajat paling tinggi disisi Allah SWT adalah manusia
yang memiliki iman dan ilmu (Q.S 58 : 11). Mengapa? Karena iman membawa
manusia kepada ketinggian di akhirat (fi akhirati khasanah), dan ilmu membawa
manusia kepada ketinggian dunia (fid dunya khasanah).

 Syarat manusia yang berhak diangkat menjadi pemimpin dalam Islam ada dua hal
yaitu: lmu yang tinggi dan fisik yang sehat (Q.S 2 : 247). Ini menunjukan betapa
tinggi penghargaan Islam kepada nilai-nilai ilmu dan nilai-nilai kesehatan.

 Bahkan Allah SWT melarang manusia untuk melakukan suatu pekerjaan atau
perbuatan tanpa memiliki ilmunya (Q.S 17 : 36). Artinya, bahwa islam sangat
menghargai spesalisasi dalam berbagai bidang ilmu dan menganjurkan umatnya
untuk menjadi seorang yang professional sesuai dengan bidang keilmuan msingmasing
(menjadi expert dalam bidangnya).


Kemunduran umat islam

Sejarah menunjukan bahwa pada masa kaum muslimin mempelajari dan melaksanakan
ajaran agamanya dengan benar, maka mereka memmpin dunia dengan pakar-pakar yang
menguasai dalam disiplin ilmunya masing-masing sehingga barat pun belajar dari
mereka. Baru di masa kaum muslimin meninggalkan ajaran agamanya, tergiur dengan
kenikatan duniawi, dan berpaling ke barat, Allah SWT merendahkan dan menghina
mereka.

Sungguh Rasilullah SAW telah memperingatkan umatnya akan hal ini, sebagaimana
dalam hadistnya :

“Kelak akan datang suatu masa dimana kalian akan menjadi seperti makanan di atas
piring yang dihadapi oleh orang-orang yang kelaparan. Maka para sahabat bertanya,
“Apakah karena jumlah kita sedikit saat itu, ya rasulullah? Jawab nabi nabi SAW,
“Bahkan jumlah kalian sangat banyak. Tetapi kalian terkena penyakit “wahn”! Tanya
para sahabat, “Apa itu “wahn” ya Rasulullah? Jawab nabi SAW, “kalian cinta dunia
dan takut mati”.

Sistem penurunan ilmu

Adapun system penurunan ilmu dari Allah SWT kepada manusia secara singkat dapat
digambarkan dalam bagan sebagai berikut :



Sumber-sumber ilmu pengetahuan dalam islam.

Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian islam terhadap ilmu pengetahuan dan
betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar,
maka islam pun mengatur dan menggariskan kepada umatnya agar mereka menjadi umat
yang terbaik (dalam ilmu pengetahuandan dalam segala hal), agar mereka tidak salah dan
tersesat, dengan memberikan bingkai sumber-sumber pengetahuan berdasarkan urutan
kebenarannya sebagai berikut :

 Al Quran dan As Sunnah
Allah SWT telah memerintahkan hamba-NYa untuk menjadikan Al Quran dan
AS Sunnah sebagi umber pertama ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan
keduanya langsung dari sisi Allah SWT dan dalam pengawasa-Nya, sehingga
terjaga dari kesalahan, dan terbebas dari segala vested interest apapun. Kewajiban
mengambil ilmu dari keduanya disampaikan Allah SWT melalui berbagai
perintah untuk memikirkan ayat-ayat-Nya (Q.S 12 : 1-3) dan menjadikan Nabi
SAW sebagai pemimpin dalam segala hal (Q.S 33:21).
 Alam semesta
 Diri Manusia
Allah SWT telah memerintahkan manusia untu memikirkan alam semesta (Q.S 3
:192-193), dan mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya. Beberapa ayatayat
yang telah dibuktikan oleh pengetahuan modern, seperti :
 Ayat tenang asal mula alam semesta dari kabut atau nebula (Q.S 41 :11)
 Ayat tentang urutan penciptaan (Q.S 79:28-30): kegelapan (nebula dari
kumpulan H dan He yang bergerak pelan). Adanya sumber cahaya kibat
medan magnetic yang menghasilkan panas radiasi termonuklir (bintang dan
matahari) pembakaran atom H menjadi He lalu menjadi C lalu menjadi O baru
terbentuknya benda padat dan logam seperti planet (Bumi) panas turun
menimbulkan kondensasi baru membentuk air baru mengakibatkan adanya
kehidupan (tumbuhan).
 Ayat bahwa bintang-bintang merupakan sumber panas yang tinggi (Q.S 86:3),
matahari sebagai contoh tigkat panasnya mencapai 6000 derajat celcius.
 Ayat tentang ekspansi kosmos (Q.S 51:47)
 Ayat bahwa planet berada pada system tata surya terdekat (sama’ad dunya)
(Q.S 37:6).
 Ayat yang membedakan antara planet sebagai pemantul cahaya (nur kaukab)
dengan matahari sebagai sumber cahaya (siraj) (Q.S 71:16).
 Ayat tentang gaya tarik antar planet (Q.S 27:88).
 Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang berbeda-beda (Q.S
55:5) dan garis edar sendiri-sendiri yang tetap (Q.S 36:40).
 Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwiru) dan melakukan rotasi (Q.S
39:5).
 Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa (Q.S 6:125).
 Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang angkasa (in
bedakan dengan lau) dengan ilmu pengetahuan (sulthan) (Q.S 55:33).
 Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan es dan salju (Q.S
24:43).
 Ayat tentang awal kehidupan dari air (Q.S 21:30).
 Ayat tentang angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen)
tumbuhan (Q.S 15:22).
 Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine) dan
bunga betina (ovules) yang meghasilkan perkawinan (Q.S 13:3).
 Ayat tentang proses terjadinya Air Susu Ibu (ASI) (farst), lalu diserap oleh
darah (dam), lalu ke kelenjar air susu (Q.S 16:66). Perlu dicatat bahwa sistem
peredaran darah baru ditemukan oleh Harvey 10 abad setelah wafatnya
Muhammad SAW.
 Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan campuran
(Q.S 76:2). Mani merupakan campuran dari 4 tahapan testicules (membuat
spermatozoid), vescules seminates (membuat cairan yang bersama air mani),
prostrate (pemberi warna dan bau), cooper dan mary (pemberi cairan yang
melekat dan lendir).
 Ayat bahwa zyangote dikokohkan tempatnya dalam rahim (Q. S 22 : 5)
dengan tumbuhnya villis yang seperti akar yang menempel pada rahim.
 Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani ( nutfah) zygote yang
melekat (‘alaqah) segumpal daging : embrio ( mudghah ) dibungkus oleh
tulang dalam misenhyme (‘idhama ) tulang tersebut dibalut otot dan daging
(lahma) (Q. S 23:14).
 Diri Manusia
Allah SWT memerintahkan agar manusia memperhatikan tentang proses
penciptaan, baik secara fisiologis : fisik (Q. S 86:5), maupun psikologis : jiwa
manusia tersebut (Q. S 91:7-10)
 Sejarah
Allah SWT memerintahkan manusia agar melihat kebenaran wahyu – Nya
melalui lembar – lembar sejarah ( Q. S 12:111) jika manusia masih ragu akan
kebenaran wahyu- Nya, dan masih ragu akan datangnya hari Pembalasan, maka
perhatikanlah kaum Nuh, Hud, Shalih, Fir’aun dan sebagainya, yang kesemuanya
keberadaannya dibenarkan dalam sejarah hingga saat ini.
Pembagian Ilmu yang Wajib Dipelajari
Islam membagi ilmu yang wajib dipelajari ke dalam dua kelompok, yaitu :
 Fardhu ‘ain, yaitu ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim tanpa kecuali,
diantaranya : akidah, tazkiyyahnafs, akhlak dan lain – lain. Jika seorang muslim
tidak mengetahui dan mempelajarinya, maka ia akan merugi. Kenapa? Hal ini
dikarenakan ilmu ini harus dimiliki oleh setiap orang agar kehidupan pribadinya
selamat di dunia dan di akhirat, dan agar kehidupan bermasyarakat pun menjadi
terjaga dan berjalan dengan baik.
 Fardhu Kifayah, yaitu ilmu yang hukum wajib – nya menjadi gugur jika sudah
ada sebagian kelompok unat Islam yang telah mempelajarinya. Dalam hal ini
adalah ilmu – ilmu yang bersifat keduniawian, missal : kedokteran, ilmu tanah,
teknik bangunan, dan lain sebagainya.


Bukti-bukti yang lain bahwa Islam concer dengan IPTEK

Sebagaimana kita lihat, penilitian mengenai rincian petunjuk-Nya dengan mengamati
alam dan fenomena yang terjadi di alam semesta menyebabkan berkembangnya ilmu
pengetahuan. Kita perlu mengingat beberapa ayat berikut, ini untuk menyadari bahwa
penciptaan ilmu pengetahuan merupakan salah satu kewajiban kita sebagai khalifah
diatas bumi.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Alloh kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Alloh telah berbuat baik kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka bumi). Sesungguhnya Alloh tidak
menyukai orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S 28:77)
“Ia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat) perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui .” (Q.S 10:5)
“Katakanlah : Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
kekuasaan Alloh dan Rasul-Rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman.” (Q.S 10:101)
“Maka apakah mereka tidak perhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan gunung
bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (Q.S 88:17-20)
“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman; zaitun, kurma,
anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar
ada tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi kaum yang memikirkan.” (Q.S 16:11)
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintangbintang
itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada
yangdemikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi kaum yang
memahaminya.”(Q.S 16:12)

Jelas ayat-ayat ini membimbing manusia ke jalan yang benar untuk penciptaan ilmu
pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan merupakan kumpulan rasionalitas manusia secara
kolektif didasarkan atas pengamatan, pengukuran yang akurat, analisis data yang kritis
dan penalaran yang logis.


Posisi AIK dalam sistem penurunan ilmu.

AIK merupakan salah satu kelompok ilmu fardu’ain yaitu yang wajib dipelajari karena
berisi akidah, ibadah, akhak dan lain-lain. Semua ilmu berasal dari Allah swt begitu juga
dengan AIK merupakan suatu cabang mata kuliah untuk membentuk kepribadian religius
mahasiswa melalui dosen-dosen yang sudah mengetahui sebelumnya. Ilmu tersebut
kemudian disalurkan ke mahasiswanya dan kemudian akhirnya dapat dijadikan pedoman
hidup mahasiswanya untuk menghidupi ilmu dalam bidang yang ia pelajari.


Pentingnya (urgensi) mempelajari mata kuliah AIK

Sebagai khalifa dimuka bumi, manusi berkewajiban menuntut ilmu sebagaimana hadits
berikut:
“Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina.”
Dengan memepelajari AIK kita tidak hanya tahu mengenai ajaran agama saja tetapi
sehingga mahasiswa kita adalah calon pemimpin, baik dalam bidangnya maupun dalam
masyarakat. Bagaimana kita akan memimpin dengan baik apabila kita tidak menguasai
teori keduniaan / bidang kita tanpa menguasai nilai religius yang sebanarnya sangat
penting.


Kesimpulan

Tidak di ragukan lagi Al Qur’an merupakan peletak dasar kemajuan IPTEK. Saat ini
banyak dari hukum-hukum alam yang disingkapkan pada masa ini dimana beberapa hal
yang tidak diketahui sebelum ini di alam dan tetang manusia telah dapat diketahui.
Bagaimanapun, dengan semua itu, kita tidak mampu sama sekali mengetahui dan
memastikan secara meyakinkan kapan kehidupan ini akan berakhir, terjadinya hari
kiamat, dan bumi serta langit akan diganti bukan seperti bumi. Ketidak mampuan
manusia karena ketiadaan ilmu untuk menjawab hal ini, merupakan mukjizat Al-Qur’an,
sehingga diperlukan pengkajian lebih mendalam, namun tanpa kegiatan berpikir dan
penelitian serius, kita tidak akan menemukan keutuhan pesan ilmiah Al-Qur’an dalam
bidang tersebut. Seiring dengan kegiatan berpikir ini kita dituntut memiliki kesadaran
spiritual dan moralsehingga tidak tercerabutdari eksistensinya sebagai hamba Allah
yangmemiliki jiwa IMTAK(iman dan Takwa).

Tidak ada komentar: