Senin, 05 April 2010

MERPATI SEBAGAI SIMBOL CINTA KASIH

Burung merpati selama ini di kenal sebagai symbol perdamaian dan cinta kasih karena kesetiaannya kepada pasangan sepanjang hidup.
Tapi apakah yang kita bayangkan selama ini sesuai dengan kenyataannya? Ternyata, kenyataan sesungguhnya jauh lebih menyedihkan. Jika kita pernah mendengar cerita tentang cara menjinakkan merpati, kita akan mempuyai pendapat berbeda tentang merpati. Seorang pemilik merpati akan menempatkan merpati jantan dan betina di dalam satu kandang sampai kedua merpati itu mempunyai ikatan batin, lalu dia akan memisahkan kedua merpati itu. Pada zaman dahulu sebelum ada telepon, ponsel dan morse, seorang yang ingin mengirimkan pesan kepada orang lain yang jarak tempat tinggalnya cukup jauh akan menggunakan jasa merpati. Kebiasaan ini sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno. Bahkan dahulu ada merpati yang menjadi pahlawan pada Perang Dunia I karena tertembak saat menjalankan tugas saat menjalankan tugas mengirimkan surat yang diselipkan di kakinya.

Bagaimana mereka membuat merpati itu dapat mengirimkan pesan? Caranya adalah dengan meletakkan merpati betina di suatu tempat yang jauh. Merpati jantan akan pergi dan terbang jauh mengarungi angkasa yang tak mengenal batas hanya untuk menemui merpati betina, begitu juga sebaliknya. Merpati jantan berharap jika terbang ke tempat merpati betina berada, dia akan berkumpul kembali dengannya dan melepaskan kerinduannya yang tak terbendung. Sayang, cerita ini menjadi menyedihkan karena pemilik merpati tidak akan pernah membiarkan kedua merpati itu berkumpul kembali. Ia akan selalu memisahkan keduanya untuk mengirim pesan ke tempat yang lebih jauh. Kedua merpati itu hidup di dalam kerinduan dan hamrapan, mengirim pesan kepada manusia dengan harapan dapat melepaskan rindu kepada kekasihnya, walau hanya semenit. Akhirnya, kedua merpati itu hanya menjadi budak cinta.

Lantas, bagaimana merpati bisa menemukan kekasihnya yang berada dalam jarak puluhan kilometer? Ternyata merpati mempunyai kemampuan navigasi. Ia mampu menggunakan peta magnetis di dalam paruhnya untuk melakukan perjalanan yang amat jauh. Dia mampu merasakan medan magnet bumi dan menggunakan kompas magnetis dan matahari sebagai pemandunya. Seperti burung yang bermigrasi, merpati juga menggunakan petunjuk dari matahari, bulan dan bintang. Ia juga biasa menghafalkan lanskap. Medan magnet bumi juga memberikan informasi yang ideal bagi navigasi yang akurat. Untunglah, saat ini telah ditemukan fasilitas telepon dan ponsel. Jika kita ingin mengirimkan pesan, tak perlu lagi menggunakan merpati. Kini, mereka dapat berkumpul lagi selamanya dan tidak perlu di pisahkan. Sekarang, merpati sebagai simbol cinta kasih menjadi kenyataan.